MENGENAL LENSA – LENSA CANON
Dalam Fotografi salah satu unsur penting yang dapat mendukung kualitas hasil foto adalah lensa yang digunakan, hal ini karena lensa kamera berfungsi untuk mengantarkan cahaya dari obyek yang dibidik, terutama pada lensa kamera dslr.
Lensa kamera dslr mempunyai beberapa jenis yang mempunyai keunggulan masing-masing untuk memenuhi kebutuhan para fotografer. Bagi para fotografer pemula sangat penting mengetahui jenis-jenis lensa tersebut dan fungsinya masing-masing agar dapat menentukan untuk membawa jenis lensa yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan yang akan dihadapi dan dapat menghasilkan karya foto sesuai keinginan.
Berikut jenis lensa kamera dslr dan keunggulanya masing-masing:
Lensa kamera dslr mempunyai beberapa jenis yang mempunyai keunggulan masing-masing untuk memenuhi kebutuhan para fotografer. Bagi para fotografer pemula sangat penting mengetahui jenis-jenis lensa tersebut dan fungsinya masing-masing agar dapat menentukan untuk membawa jenis lensa yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan yang akan dihadapi dan dapat menghasilkan karya foto sesuai keinginan.
Berikut jenis lensa kamera dslr dan keunggulanya masing-masing:
1. Lensa Standart / Kit
Saat ini kamera dslr kelas low-end dan midlle umumnya sudah dijual sepaket dengan lensanya. Lensa bawaan inilah yang biasanya disebut Lensa Kit atau Lensa Standart, disebut demikian karena lensa ini memberikan hasil bidikan dengan perspektif yang natural. Gambar yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan apa yang dilihat mata, tidak ada efek tertentu yang dihasilkan. Hal ini karena Lensa Kit mempunyai panjang fokus sama/sebanding dengan panjang diagonal fokal lensa. Agar dapat memenuhi kebutuhan fotografer yang variatif saat ini Lensa Kit mempunyai zoom dengan focal lenght umumnya 18-55mm.
Saat ini kamera dslr kelas low-end dan midlle umumnya sudah dijual sepaket dengan lensanya. Lensa bawaan inilah yang biasanya disebut Lensa Kit atau Lensa Standart, disebut demikian karena lensa ini memberikan hasil bidikan dengan perspektif yang natural. Gambar yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan apa yang dilihat mata, tidak ada efek tertentu yang dihasilkan. Hal ini karena Lensa Kit mempunyai panjang fokus sama/sebanding dengan panjang diagonal fokal lensa. Agar dapat memenuhi kebutuhan fotografer yang variatif saat ini Lensa Kit mempunyai zoom dengan focal lenght umumnya 18-55mm.
2. Lensa Wide Angel / Sudut Lebar
Lensa Wide Angel mempunyai keunggulan menangkap gambar dengan bidang yang lebih luas dibanding lensa lainnya, hal ini karena Lensa Wide Angel mempunyai panjang fokus / focal lenght yang pendek, semakin pendek focal lenghtnya maka semakin luas bidang yang dapat ditangkap.
Lensa ini sangat membantu untuk pemotretan indoor dengan ruang terbatas, dengan lensa ini kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer dari jarak yang dekat, berbeda bila kita mengunakan Lensa Standart maka kita harus mengambil jarak yang lebih jauh hal ini akan menyulitkan bila ruangan yang digunakan mempunyai lebar terbatas. Sedangkan untuk pemotretan outdoor Lensa Wide Angel sangat ideal untuk pengambilan gambar landscape.
Lensa Wide Angel tersedia dalam dua jenis: Fixed Focal lenght dan Zoom, pada lensa fixed diantaranya 15mm, 8mm, 10mm, 20mm dan banyak lainnya. Sedangkan pada lensa zoom biasanya dengan range 10-20mm, 12-24mm, 11-16mm,dsb.
Kelemahan Lensa Wide Angel adalah menimbulkan efek “distort“, hal ini bisa dilihat pada tepian foto yang sedikit melengkung, obyek berupa bidang tinggi seperti tiang listrik atau menara kadang terlihat melengkung dan pada potret landscape dengan obyek majemuk kadang obyek yang terdekat terlihat sangat besar dan tidak proporsional dibandingkan dengan obyek disekitarnya. Namun, bagi beberapa orang hal ini bisa menjadi efek yang bagus, tetapi terkadang juga berarti efek yang tidak diinginkan. Dalam fotografi masalah tersebut dikenal sebagai konvergensi, Lensa Wide Angel dengan kualitas tinggi seperti Lensa Canon seri L sudah dapat mengatasi konvergensi tersebut dengan baik, namun untuk mendapatkan lansa ini anda harus menyiapkan budjet yang besar.
Lensa Wide Angel mempunyai keunggulan menangkap gambar dengan bidang yang lebih luas dibanding lensa lainnya, hal ini karena Lensa Wide Angel mempunyai panjang fokus / focal lenght yang pendek, semakin pendek focal lenghtnya maka semakin luas bidang yang dapat ditangkap.
Lensa ini sangat membantu untuk pemotretan indoor dengan ruang terbatas, dengan lensa ini kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer dari jarak yang dekat, berbeda bila kita mengunakan Lensa Standart maka kita harus mengambil jarak yang lebih jauh hal ini akan menyulitkan bila ruangan yang digunakan mempunyai lebar terbatas. Sedangkan untuk pemotretan outdoor Lensa Wide Angel sangat ideal untuk pengambilan gambar landscape.
Lensa Wide Angel tersedia dalam dua jenis: Fixed Focal lenght dan Zoom, pada lensa fixed diantaranya 15mm, 8mm, 10mm, 20mm dan banyak lainnya. Sedangkan pada lensa zoom biasanya dengan range 10-20mm, 12-24mm, 11-16mm,dsb.
Kelemahan Lensa Wide Angel adalah menimbulkan efek “distort“, hal ini bisa dilihat pada tepian foto yang sedikit melengkung, obyek berupa bidang tinggi seperti tiang listrik atau menara kadang terlihat melengkung dan pada potret landscape dengan obyek majemuk kadang obyek yang terdekat terlihat sangat besar dan tidak proporsional dibandingkan dengan obyek disekitarnya. Namun, bagi beberapa orang hal ini bisa menjadi efek yang bagus, tetapi terkadang juga berarti efek yang tidak diinginkan. Dalam fotografi masalah tersebut dikenal sebagai konvergensi, Lensa Wide Angel dengan kualitas tinggi seperti Lensa Canon seri L sudah dapat mengatasi konvergensi tersebut dengan baik, namun untuk mendapatkan lansa ini anda harus menyiapkan budjet yang besar.
3. Lensa Tele
Lensa Tele adalah lensa dengan focal length yang panjang, biasanya diatas 100mm. Lensa Tele mampu mendekatkan obyek yang jauh, mempersempit sudut pandang dan mengaburkan/blur pandangan disekitarnya sehingga obyek terlihat lebih dekat/lebih besar dan lebih jelas/lebih fokus.
Lensa Tele adalah lensa dengan focal length yang panjang, biasanya diatas 100mm. Lensa Tele mampu mendekatkan obyek yang jauh, mempersempit sudut pandang dan mengaburkan/blur pandangan disekitarnya sehingga obyek terlihat lebih dekat/lebih besar dan lebih jelas/lebih fokus.
4. Lensa Zoom
Lensa Zoom sangat istimewa karena mempunyai fungsi yang fleksibel, dengan rentang focal lenght yang panjang maka lensa ini dapat menjadi wide angel pada focal lenght terpendek dan menjadi lensa tele saat diputar pada focal lenght terpanjang. Contoh lensa ini yang paling populer adalah ukuran 18-200mm yang biasa disebut dengan istilah “lensa sapu jagat“
Lensa Zoom sangat istimewa karena mempunyai fungsi yang fleksibel, dengan rentang focal lenght yang panjang maka lensa ini dapat menjadi wide angel pada focal lenght terpendek dan menjadi lensa tele saat diputar pada focal lenght terpanjang. Contoh lensa ini yang paling populer adalah ukuran 18-200mm yang biasa disebut dengan istilah “lensa sapu jagat“
5. Lensa Fixed / Prime
Sesuai dengan namanya, Lensa Fixed / Prime hanya mempunyai satu (fixed) ukuran focal lenght, misalnya 35mm, 50mm, 100mm dsb. Lensa ini umumnya mempunyai bukaan diafragma yang besar, misal f/1.4 adan f/1.8 sehingga sangat handal untuk memotret dalam kondisi minim cahaya/low light dan mempunyai kecepatan fokus lensa.
Keunggulan lainnya, lensa ini mampu menghasilkan gambar yang lebih tajam dan efek blur dengan kedalaman ruang yang rendah, yang populer disebut foto “bokeh”. Selain itu Lensa Fixed / Prime mempunyai berat yang ringan dan ukuran yang kecil sehingga mudah dibawa. Satu-satunya kekurangan lensa ini tidak adanya zoom sehingga anda harus melangkah maju-mundur untuk mendapatkan bidang foto yang di-inginkan. Dari berbagai ukuran yang tersedia, ukuran 50mm yang paling populer dikalangan fotografer.
Sesuai dengan namanya, Lensa Fixed / Prime hanya mempunyai satu (fixed) ukuran focal lenght, misalnya 35mm, 50mm, 100mm dsb. Lensa ini umumnya mempunyai bukaan diafragma yang besar, misal f/1.4 adan f/1.8 sehingga sangat handal untuk memotret dalam kondisi minim cahaya/low light dan mempunyai kecepatan fokus lensa.
Keunggulan lainnya, lensa ini mampu menghasilkan gambar yang lebih tajam dan efek blur dengan kedalaman ruang yang rendah, yang populer disebut foto “bokeh”. Selain itu Lensa Fixed / Prime mempunyai berat yang ringan dan ukuran yang kecil sehingga mudah dibawa. Satu-satunya kekurangan lensa ini tidak adanya zoom sehingga anda harus melangkah maju-mundur untuk mendapatkan bidang foto yang di-inginkan. Dari berbagai ukuran yang tersedia, ukuran 50mm yang paling populer dikalangan fotografer.
6. Lensa Makro
Lensa Makro ini mempunyai kemampuan close-up yang extreme, mampu mendekatkan obyek yang sangat kecil sehingga terlihat lebih jelas dan hidup, seperti foto serangga apabila menggunakan lensa lainnya hanya terlihat seperti titik maka dengan lensa ini serangga terlihat sangat jelas bahkan sampai ke mimik wajahnya sehingga foto terlihat lebih hidup.
7. Lensa Fish Eye
Lensa ini dinamai fisheye karena bentuk fisiknya yang menyerupai mata ikan, dengan bagian depan optik yang menyembul keluar. Lensa fisheye merupakan jenis lensa ultra wide-angle yang menghasilkan distorsi visual yang disengaja untuk menghasilkan foto lebar panoramik atau hemisperik. Hal penting yang membedakan lensa fisheye dengan jenis lensa lainnya adalah bahwa dari sudut pandang desain produksi, distorsi yang dihasilkan lensa fisheye ini tidak perlu dikoreksi.
Lensa Makro ini mempunyai kemampuan close-up yang extreme, mampu mendekatkan obyek yang sangat kecil sehingga terlihat lebih jelas dan hidup, seperti foto serangga apabila menggunakan lensa lainnya hanya terlihat seperti titik maka dengan lensa ini serangga terlihat sangat jelas bahkan sampai ke mimik wajahnya sehingga foto terlihat lebih hidup.
7. Lensa Fish Eye
Lensa ini dinamai fisheye karena bentuk fisiknya yang menyerupai mata ikan, dengan bagian depan optik yang menyembul keluar. Lensa fisheye merupakan jenis lensa ultra wide-angle yang menghasilkan distorsi visual yang disengaja untuk menghasilkan foto lebar panoramik atau hemisperik. Hal penting yang membedakan lensa fisheye dengan jenis lensa lainnya adalah bahwa dari sudut pandang desain produksi, distorsi yang dihasilkan lensa fisheye ini tidak perlu dikoreksi.
MACAM – MACAM LENSA BERDASARKAN JENISNYA
Lensa zoom standar (EF-S)
- Canon 18-55mm f/3.5-5.6 IS : Biasanya dipaketkan dengan kamera tingkat dasar (1100D, 650D). Rp 1.25 juta
- Canon 18-135mm f/3.5-5.6 IS : Biasanya dipaketkan dengan kamera tingkat menengah/canggih 60D/7D. Lensa ini lebih praktis dari 18-55mm karena rentang fokusnya lebih panjang, cocok untuk jalan-jalan. Rp 4 juta
- Canon 18-135mm f/3.5-5.6 IS STM: Adanya STM membuat akuisisi fokus lebih mulus saat merekam video
- Canon 15-85mm f/3.5-5.6 IS: Sedikit lebih lebar jarak fokusnya tapi lebih pendek, sisi lebarnya lumayan bagus untuk buat foto landscape yang lebih dramatis. Kualitas foto dan ketajamannya setingkat diatas kedua lensa diatas. Kualitas lensa juga lebih kokoh. Rp 6.6 juta
- Canon 17-55mm f/2.8 IS USM : Lensa zoom EF-S terbaik, punya image stabilization, ideal buat berbagai jenis fotografi dari acara, pemandangan, portrait, dll. Rp 9.6 juta
Rekomendasi: Canon 15-85mm bagus untuk yang mencari lensa jalan-jalan berkualitas yang seimbang dari segi ukuran, harga, kinerja. 17-55mm f/2.8 IS cocok untuk fotografi liputan dan portrait.
Lensa zoom standar (EF)
- Canon 24-105mm f/4 IS L : Lensa praktis untuk jalan-jalan, ketika dipasang di kamera full frame, sudut pandangnya mirip 16-85mm f/3.5-5.6 VR. Rp 10.5 juta
- Canon 24-70mm f/2.8 L II: Lensa berkualitas tinggi, tajam, kokoh dan gesit, andalan profesional. Rp 20 juta
Rekomendasi: Kalau tidak keberatan dengan harga dan ukuran fisik lensa, 24-105mm dan 24-70mm akan memberikan kualitas foto yang sangat baik.
Lensa sapujagat (EF & EF-S)
Lensa sapujagat (EF & EF-S)
- Canon EF-S 18-200mm f/3.5-5.6 IS : Lensa sapujagat, praktis bagi orang-orang yang ingin lensa lebar dan tele menjadi satu, sehingga tidak repot ganti-ganti lensa. Harga yang mesti dibayar adalah ukuran lensa lebih besar tapi kualitasnya standar-standar saja. Rp 6.1 juta
- Canon EF 28-300mm f/3.5-5.6 IS USM L : Lensa sapujagat untuk kamera Canon full frame. Sudah cukup berumur dan desainnya terlalu besar. Rp 15 juta
Lensa zoom lebar (EF & EF-S)
- Canon 11-18mm f/4.5-5.6 IS STM: Lensa lebar paling terjangkau dan ringan (240 gram). Ada fitur IS dan juga motor fokus STM yang ideal untuk merekam video. Komprominya body lensa dan mounting dari plastik. Harganya $299
- Canon 10-22mm f/3.5-4.5: Lensa super lebar yang biasanya digunakan untuk foto pemandangan atau jurnalistik. Kualitasnya bagus. $649
- Canon 17-40mm f/4 L: Lensa super lebar yang dirancang untuk kamera Canon full frame, tapi sering digunakan juga di kamera crop karena punya rentang fokal yang cukup praktis. Memuat filter berukuran 77mm. Biasanya dipilih karena harganya yang cukup terjangkau. $839
- Canon 16-35mm f/2.8 L II: Lensa super lebar dibuat untuk kamera full frame Canon seperti 5D, 6D, 1D. Cukup praktis dan bisa diandalkan. Merupakan idaman fotografer pemandangan atau jurnalistik. $1699
Rekomendasi: Lensa Canon EF-S 10-22mm f/3.5-5.6 kualitasnya sangat baik, tapi bagi yang keberatan harganya ketinggian atau membutuhkan bukaan yang lebih besar, alternatifnya yaitu Tokina 11-16mm f/2.8 dan 12-28mm f/4. Untuk kamera full frame, saya merekomendasikan 17-40mm f/4, atau 16-35mm f/2.8.
Lensa zoom telefoto (EF-S dan EF)
- Canon EF-S 55-250mm f/4-5.6 IS – Lensa telefoto murmer, kualitasnya lumayan dibandingkan dengan harganya. Terkadang dipaketin dengan pembelian kamera baru. Rp 2.2 juta
- Canon 75-300mm f/4-5.6 III – Lensa murmer dibawah 2 juta biasanya, kualitas fotonya kurang kontras, tajam dan ada penyimpangan warnanya. Rp 1.5 juta
- Canon 70-300mm f/4.5-5.6 IS – Kinerja autofokusnya bagus, kualitas foto juga diatas standar karena ada elemen dispersi rendah. Cocok untuk satwa liar, olahraga lapangan. Rp 6.6 juta
- Canon 70-200mm f/4 L – Kualitas fotonya bagus dan ukurannya tidak seberat yang f/2.8. Harganya juga terjangkau. Namun tidak adanya anti getar (IS) dan bukaan maksimumnya sedang, membuat Anda kesulitan saat memotret di kondisi kurang cahaya. Rp 7.4 juta
- Canon 70-200mm f/4 IS L – Kualitas fotonya bagus dan ukurannya tidak seberat yang f/2.8. Teknologi anti getarnya sangat baik, bisa meredam getaran hingga 4 stop. Rp 11.1 juta
- Canon 70-200mm f/2.8 L – Kualitas fotonya bagus dan kecepatan autofokusnya tinggi, tidak memiliki image stabilization, tapi harganya cukup jauh berbeda dengan yang ada IS nya (lensa dibawah). Cocok untuk fotografi aksi seperti olahraga, satwa liar. Rp 12.2 juta
- Canon 70-200mm f/2.8 IS L II – Lensa paling top, memberikan kualitas foto dan AF yang sangat bagus, biasanya diandalkan oleh profesional. Karena ada IS, lensa ini praktis untuk fotografi di kondisi cahaya gelap atau terang. Jenis fotografi yang cocok antara lain pernikahan, portrait, olahraga, satwa liar Rp 20.3 juta
- Canon 70-300mm f/3.5-5.6 L IS – Salah satu lensa telefoto seri L terbaru Canon, kualitasnya foto yang dihasilkan bagus dan fisiknya tidak terlalu besar, tapi sayang bukaannya agak kecil dan tidak konstan. Rp. 15 juta
- Canon 70-300mm f/4.5-5.6 DO IS – Salah satu dari lensa dengan label DO, yang berarti memiliki ukuran fisik yang kecil dan lebih ringan daripada lensa telefoto seri L lainnya. Rp. 13 juta
- Canon 100-400mm f/4.5-5.6 IS L – Mencapai 400mm, lensa ini biasanya diminati oleh fotografer satwa liar. Rp 16 juta
Rekomendasi: Banyak sekali lensa telefoto yang dipunyai Canon. Tapi yang paling terkenal adalah seri 70-200mm nya. Seringkali orang-orang kebingungan untuk memilih salah satunya. Untuk lebih jelasnya, saya pernah menulis memilih lensa telefoto Canon 70-200mm. Untuk yang ingin berhemat dan memiliki lensa berukuran lebih ringan, 55-250mm f/4-5.6 IS lumayan oke.
Lensa fixed/prime (tidak bisa zoom, kecuali pakai kaki) Semuanya bertipe EF
- Canon 24mm f/1.4 II L – Biasanya untuk pemandangan, street photography. Rp 15.5 juta
- Canon 35mm f/1.4 L – Biasanya untuk fashion portrait, prewedding, street photography. 13.2 juta
- Canon 35mm f/2 IS Rp. Sama dengan yang diatas, namun bukaan maksnya lebih kecil, tapi punya anti getar/IS. 8.7 juta
- Canon 40mm f/2.8 STM – Lensa pancake yang ukurannya sangat kecil. Punya motor STM sehingga autofokusnya lebih mulus. Rp 1.5 juta
- Canon 50mm f/1.8 – Lensa fix termurah Canon. Kualitas bodi dan dudukan lensa dari plastik. Lumayan tajam terutama saat memakai f/4-8 Rp. 850 rb
- Canon 50mm f/1.4 – Lensa klasik 50mm Rp 3.65 juta
- Canon 50mm f/1.2 L – Salah satu lensa yang populer untuk portrait, atau wedding karena bukaannya yang besar mampu membuat latar belakang sangat blur. Rp 14 juta
- Canon 85mm f/1.8 – Lensa ini autofokusnya cepat dan hasilnya cukup lembut sehingga cocok untuk portrait close-up atau candid. Rp 3.75 juta
- Canon 85mm f/1.2 L – Lensa spesialis untuk portrait, cuma lebih kontras dan tajam dibanding dengan yang f/1.8 dan latar belakang lebih blur. Rp 21 juta
- Canon 100mm f/2.8 Macro IS L – Untuk menangkap detail subjek berukuran kecil, contoh serangga, bunga. Rp 8.2 juta
- Canon 135mm f/2 L – Populer untuk foto portrait close-up, fashion. Sulit untuk kondisi cahaya kurang karena tidak ada Image Stabilizationnya. Rp 8.6 juta
- Canon 200mm f/2G IS L – Olahraga lapangan, fashion. Rp 55.3 juta
- Canon 300mm f/2.8 IS L – Olahraga lapangan, satwa liar, burung. Rp 58 juta
- Canon 300mm f/4 IS L – Lensa telefoto alternatif yang lebih murah karena bukaan maksimumnya lebih kecil. Rp 13.3 juta
Rekomendasi: Beberapa lensa yang menurut saya oke banget yaitu 50mm f/1.2, 85mm f/1.2. 135mm f/2 juga menghasilkan foto yang kontrasnya tinggi dan tajam, tapi sulit makainya kalau kondisi cahaya tidak mendukung (gelap). Kalau untuk yang dananya terbatas, Canon 85mm f/1.8, 50mm f/1.8 adalah lensa yang hasilnya melebihi harganya. Untuk penggemar makro, Canon 100mm f/2.8 IS L Macro merupakan lensa yang sangat bagus.
Lensa merupakan salah satu aset penting untuk fotografer, baik untuk fotografer profesional atau fotografer amatir. Tanpa lensa yang bagus, boleh dikatakan fotografer jadi tidak ada apa-apanya.
Untuk itulah kenapa lensa sangat penting dimiliki oleh para fotografer untuk menyesuaikan dengan kebutuhan berbagai cara. Dibawah ini saya akan membahas lensa yang dimiliki Canon beserta kemampuannya untuk mendapatkan gambar yang baik.
Untuk itulah kenapa lensa sangat penting dimiliki oleh para fotografer untuk menyesuaikan dengan kebutuhan berbagai cara. Dibawah ini saya akan membahas lensa yang dimiliki Canon beserta kemampuannya untuk mendapatkan gambar yang baik.
Canon Lensa untuk Fotografi Pernikahan
- Canon EF 200mm f/2L IS USM Telephoto Lens – memiliki kinerja yang kuat dan auto-focus cepat, serta dua tombol stabilizer untuk menghasilkan gambar tajam dan jernih setiap saat.
- Canon TS-E 45 mm Lens – Sebuah lensa tilt-shift unik yang memungkinkan Sobat untuk memotret secara bebas untuk acara pernikahan yang indah dengan cara yang kreatif dan tidak konvensional, dengan gambar super tajam dan dapat disesuaikan.
Lensa Canon Terbaik untuk Pemotretan Olahraga atau Action
Pemotretan high-action memerlukan konfigurasi on-the-spot dan autofocus super cepat untuk menangkap nuansa subyek yang bergerak.
Pemotretan high-action memerlukan konfigurasi on-the-spot dan autofocus super cepat untuk menangkap nuansa subyek yang bergerak.
- Canon EF 70-200mm f/4 L IS USM Lens – Lensa ringan menawarkan kinerja yang unggul dengan Image Stabilization (IS) dan aperture rendah cocok untuk menangkap subjek yang bergerak cepat.
- Canon EF 400mm f/4 DO IS USM Super Telephoto Lens – Super Image Stabilization (IS) dan optik diffractive digabungkan dengan auto-focus yang cepat dan handal untuk menangkap gambar yang tajam dalam Action dan fotografi olahraga.
Lensa Canon Terbaik untuk Potret
Potret adalah jendela jiwa untuk subjek fotografer dan menyajikan media yang menantang dan indah untuk menerjemahkan dunia yang sering tak terlihat
Potret adalah jendela jiwa untuk subjek fotografer dan menyajikan media yang menantang dan indah untuk menerjemahkan dunia yang sering tak terlihat
- Canon EF 85mm f/1.2L II USM – Lensa serbaguna yang menawarkan penampilan warna yang indah dan kedalaman lapangan (depth of field); sempurna untuk bekerja potret atau pempelajaran semi-stasioner.
- Canon EF-S 17-55mm f/2.8 IS USM Lens – Memenuhi tuntutan pekerjaan profesional dan amatir, lensa ini sangat serbaguna cocok untuk berbagai pengaturan termasuk potret yang bekerja dengan rentang zoom lebar dan teknologi IS.
Lensa Canon Terbaik untuk Low Light
Situasi cahaya rendah menyajikan serangkaian tantangan yang unik serta peluang yang menakjubkan untuk menciptakan dan menangkap sesuatu yang langka dan indah yang biasanya tersembunyi di bawah selubung bayangan atau kekurangan cahaya (low-light).
Situasi cahaya rendah menyajikan serangkaian tantangan yang unik serta peluang yang menakjubkan untuk menciptakan dan menangkap sesuatu yang langka dan indah yang biasanya tersembunyi di bawah selubung bayangan atau kekurangan cahaya (low-light).
- Canon TS-E 24mm f/3.5L II Ultra Wide Tilt-Shift Lens – Penyempitan dan keunggulan merupakan elemen kunci dalam lensa yang unik dengan kemiringan 8,5 derajat dan 12 mm untuk menangkap pergeseran terbaik dalam pekerjaan perspektif.
- Canon EF 16-35mm f/2.8L II USM Ultra Angle Zoom Lens Lebar – Lensa pilihan lain yang sangat baik menampilkan gambar yang tajam dan bersih dengan fitur autofocus cepat.
Lensa Canon Terbaik untuk Pemula
Untuk Sobat yang baru berkecimpung di bidang fotografi, penting untuk menyeimbangkan kinerja profesional dengan aplikasi yang mudah beradaptasi dan praktis. Mungkin pilian lensa dibawah ini dapat sobat jadikan referensi.
Untuk Sobat yang baru berkecimpung di bidang fotografi, penting untuk menyeimbangkan kinerja profesional dengan aplikasi yang mudah beradaptasi dan praktis. Mungkin pilian lensa dibawah ini dapat sobat jadikan referensi.
- Canon EF 50mm f/1.2 L USM Lens – Sebuah lensa yang sangat serbaguna dan sempurna untuk pemula mencari output kinerja tinggi dengan kemudahan penggunaan.
- Canon EF 70-300mm f/4-5.6L IS USM UD Telephoto Zoom Lens – Sebuah investasi yang sangat baik dan fleksibel untuk amatir yang serius dengan berbagai media fotografi.
Lensa Canon Terbaik untuk Fotografi Landscape
Landscape adalah pendapat artistik mengenai alam dan dunia buatan manusia, membutuhkan keanggunan dan pendekatan canggih dari lensa yang cocok.
Landscape adalah pendapat artistik mengenai alam dan dunia buatan manusia, membutuhkan keanggunan dan pendekatan canggih dari lensa yang cocok.
- Canon 14mm f/2.8L II USM Ultra-Wide Angle Lens – Dengan aperture six blade dan lapisan lensa yang dapat mengurangi pantulan, lensa khusus ini memungkinkan Sobat untuk memotret panorama unik tanpa fisheye atau distorsi linear.
- Canon TS-E 90mm Tilt Shift Lens – Lensa kreatif baru dengan kemiringan dan pergeseran sumbu 90 derajat dan fokus yang dapat beradabtasi.
Kategorisasi lensa Canon yang telah tersedia bagi para pemula maupun profesional.
EF
- Lensa Canon EF bisa digunakan pada semua kamera Digital SLR Canon EOS. EF singkatan dari Electro Focus , yaitu sistem autofokus yang digerakkan oleh sebuah electro motor yang terintegrasi pada bodi lensa. Semua kontak antara lensa dan badan kamera dikendalikan secara elektronik, sama sekali tidak ada kontak mekanis antara lensa dan badan kamera.
EF-S
- Mounting lensa ini adalah turunan dari EF lens mount, dibuat untuk kamera Canon DSLR yang menggunakan sensor ukuran APS-C.
USM
- Ultrasonic Motor Drive –Lensa EF atau EF-S yang dilengkapi dengan USM drive, akan memberikan performa autofokus yang lebih cepat, akurat, dan hampir tidak bersuara, serta mengkonsumsi lebih sedikit daya baterai dibandingkan dengan yang menggunakan motor drive AF biasa. Ada dua jenis USM, ringtype USM, dan micro motor USM. Ring-type USM umumnya lebih disukai karena unggul performa dan efisiensi, dan fungsi manual fokus dapat digunakan kapan saja tanpa harus beralih ke modus MF.
DO
- Difractive Optic – Lensa EF dengan teknologi DO dibuat lebih pendek dan ringkas serta ringan dibandingkan dengan lensa biasa dengan focal length yang sama. Lingkaran hijau dibagian depan lensa menjadi ciri khas lensa DO.
IS
- IS (Image Stabilizer) Berfungsi meminimalisasi hasil foto blur akibat guncangan (shake) pada kamera dengan bantuan teknologi accelerometer.
L
- L Series Lenses – Kasta tertinggi dari jajaran lensa Canon yang memiliki performa optical superior. Lensa seri ini dibuat dengan konstruksi yang solid,sehingga tahan dipakai secara intensif, dalam jangka waktu yang lama dan dalam kondisi sulit. Lensa ini bisa dikenali dengan lingkaran merah di bagian depan lensa.
Lensa EF dan lensa EF-S
Ini mungkin adalah hal yang paling membingungkan dalam memilih lensa karena kesalahan pemilihan lensa EF dan EF-S bisa berakibat lensa tidak bisa dipasang di kamera. Perbedaan utama dari lensa EF dan EF-S adalah peruntukannya :
Ini mungkin adalah hal yang paling membingungkan dalam memilih lensa karena kesalahan pemilihan lensa EF dan EF-S bisa berakibat lensa tidak bisa dipasang di kamera. Perbedaan utama dari lensa EF dan EF-S adalah peruntukannya :
- Lensa Canon EF : didesain untuk DSLR Canon dengan sensor Full Frame seperti 1Dx dan 5D, dengan diameter lensa besar dan lensa ini bisa dipasang juga di DSLR Canon sensor APS-C seperti 7D, 60D, 600D dan 1100D. Lensa EF ini dicirikan dengan titik warna merah di bagian belakang.
- Lensa Canon EF-S : didesain khusus untuk DSLR Canon APS-C, diameter lensa lebih kecil disesuaikan dengan sensor APS-C yang memang lebih kecil. Lensa EF-S akan mengalami faktor koreksi fokal akibat adanya crop factor 1,6x sehingga contohnya lensa EF-S 18-55mm akan memberi picture angle yang setara dengan fokal lensa 29-88mm. Lensa EF-S berukuran lebih kecil, ditandai dengan titik putih di belakang lensa dan tidak bisa dipasang di kamera DSLR Canon full frame seperti 5D.
Lensa L series
Canon juga memberikan pembagian kelas untuk lensa yang mereka buat, yaitu lensa L series (ada gelang merah di depan lensa) dan lensa biasa (tidak ada gelang merahnya). Lensa L memiliki kualitas optik terbaik namun harganya lebih mahal, sedang lensa tanpa kode L memiliki standar kualitas optik yang baik dan harga lebih terjangkau. Lensa L juga didesain untuk tahan terhadap cuaca dan debu, serta rancang bangun yang lebih solid untuk pemakaian outdoor. Semua lensa Canon L Series pasti berkode EF, alias didesain untuk DSLR Canon full frame tapi bisa dipakai di DSLR Canon sensor APS-C juga.
Canon juga memberikan pembagian kelas untuk lensa yang mereka buat, yaitu lensa L series (ada gelang merah di depan lensa) dan lensa biasa (tidak ada gelang merahnya). Lensa L memiliki kualitas optik terbaik namun harganya lebih mahal, sedang lensa tanpa kode L memiliki standar kualitas optik yang baik dan harga lebih terjangkau. Lensa L juga didesain untuk tahan terhadap cuaca dan debu, serta rancang bangun yang lebih solid untuk pemakaian outdoor. Semua lensa Canon L Series pasti berkode EF, alias didesain untuk DSLR Canon full frame tapi bisa dipakai di DSLR Canon sensor APS-C juga.
Lensa USM dan lensa non USM
Perhatikan juga kalau Canon memberi kode yang unik terhadap jenis motor auto fokus di lensanya. Hal yang perlu diingat adalah sejak Canon meluncurkan konsep EOS (Electro Optical System) di tahun 1987, maka semua lensa Canon EOS baik yang berjenis EF maupun EF-S sudah dilengkapi dengan elektronik dan motor auto fokus didalamnya. Hanya saja Canon memberikan dua jenis motor yang berbeda yaitu motor konvensional dengan putaran mekanik yang berisik dan agak lambat, serta satu lagi adalah memakai motor mikro dengan tenaga gelombang ultra sonik (USM-Ultra Sonic Motor) yang berputar lebih cepat dan bersuara lebih halus. Jadi lensa Canon tanpa kode USM menandakan kalau motor auto fokus didalamnya adalah jenis yang konvensional, biasa ditemui di lensa-lensa ekonomis seperti lensa kit atau lensa fix 50mm f/1.8. Sedangkan lensa Canon yang berkode USM artinya lensa tersebut sudah memakai motor fokus dengan teknologi yang lebih modern dan lebih mahal. Keuntungan lain dari lensa USM adalah pada beberapa lensa USM kita bisa memutar ring manual fokus kapan saja saat ingin beralih dari auto fokus ke manual fokus. Beda dengan lensa non USM yang harus menggeser tuas fokus dari Auto ke Manual terlebih dahulu bila ingin beralih ke manual fokus.
Perhatikan juga kalau Canon memberi kode yang unik terhadap jenis motor auto fokus di lensanya. Hal yang perlu diingat adalah sejak Canon meluncurkan konsep EOS (Electro Optical System) di tahun 1987, maka semua lensa Canon EOS baik yang berjenis EF maupun EF-S sudah dilengkapi dengan elektronik dan motor auto fokus didalamnya. Hanya saja Canon memberikan dua jenis motor yang berbeda yaitu motor konvensional dengan putaran mekanik yang berisik dan agak lambat, serta satu lagi adalah memakai motor mikro dengan tenaga gelombang ultra sonik (USM-Ultra Sonic Motor) yang berputar lebih cepat dan bersuara lebih halus. Jadi lensa Canon tanpa kode USM menandakan kalau motor auto fokus didalamnya adalah jenis yang konvensional, biasa ditemui di lensa-lensa ekonomis seperti lensa kit atau lensa fix 50mm f/1.8. Sedangkan lensa Canon yang berkode USM artinya lensa tersebut sudah memakai motor fokus dengan teknologi yang lebih modern dan lebih mahal. Keuntungan lain dari lensa USM adalah pada beberapa lensa USM kita bisa memutar ring manual fokus kapan saja saat ingin beralih dari auto fokus ke manual fokus. Beda dengan lensa non USM yang harus menggeser tuas fokus dari Auto ke Manual terlebih dahulu bila ingin beralih ke manual fokus.
Lensa IS dan lensa non IS
Canon juga mendesain teknologi lensa dengan sistem peredam getar terintegrasi supaya saat dipakai memotret dengan shutter speed rendah bisa didapat hasil foto yang tetap tajam. Kita tahu bahwa dengan speed lambat, getaran sedikit saja bisa merusak hasil foto alias menjadi blur. Getaran yang terjadi itu biasanya akibat gerakan tangan atau karena lensa terlalu panjang, sehingga Canon memberi fitur peredam getar (Image Stabilizer – IS) pada beberapa lensa yang dirasa perlu untuk diberi fitur IS.Sistem IS ini mendeteksi getaran dan melakukan kompensasi sehingga hasil foto tetap tajam. Fitur IS ini bisa dinonaktifkan misalnya saat memakai speed tinggi atau saat memakai tripod. Punya lensa dengan fitur IS tentu lebih membantu dalam mendapat hasil foto yang tajam, tapi lensa IS harganya lebih mahal (karena adanya komponen elektronik tambahan). Misal lensa EF 70-200mm f/4 dengan IS harganya sekitar 11 juta, maka lensa serupa tanpa fitur IS harganya 7,5 jutaan. Fitur IS lebih dibutuhkan di lensa dengan bukaan diafragma kecil, atau lensa dengan fokal yang cukup panjang (diatas 50mm).
Canon juga mendesain teknologi lensa dengan sistem peredam getar terintegrasi supaya saat dipakai memotret dengan shutter speed rendah bisa didapat hasil foto yang tetap tajam. Kita tahu bahwa dengan speed lambat, getaran sedikit saja bisa merusak hasil foto alias menjadi blur. Getaran yang terjadi itu biasanya akibat gerakan tangan atau karena lensa terlalu panjang, sehingga Canon memberi fitur peredam getar (Image Stabilizer – IS) pada beberapa lensa yang dirasa perlu untuk diberi fitur IS.Sistem IS ini mendeteksi getaran dan melakukan kompensasi sehingga hasil foto tetap tajam. Fitur IS ini bisa dinonaktifkan misalnya saat memakai speed tinggi atau saat memakai tripod. Punya lensa dengan fitur IS tentu lebih membantu dalam mendapat hasil foto yang tajam, tapi lensa IS harganya lebih mahal (karena adanya komponen elektronik tambahan). Misal lensa EF 70-200mm f/4 dengan IS harganya sekitar 11 juta, maka lensa serupa tanpa fitur IS harganya 7,5 jutaan. Fitur IS lebih dibutuhkan di lensa dengan bukaan diafragma kecil, atau lensa dengan fokal yang cukup panjang (diatas 50mm).
Selain itu masih banyak istilah lain yang biasa dipakai pada lensa Canon seperti :
- UD : Ultra Low Dispersion, untuk ketajaman ekstra pada lensa tele
- Asph : Aspherical lens, lensa khusus untuk mengurangi distorsi dan penyimpangan warna.
- DO : Diffractive Optics, desain lensa Fresnell untuk memberi kemampuan zoom tinggi tapi lensanya tidak jadi panjang
- Macro : Istilah untuk lensa khusus makro
.
EmoticonEmoticon