JENIS JENIS TEKNOLOGI YANG SEDANG BERKEMBANG
Teknologi Energi adalah teknologi yang terkait dengan bidang-bidang mulai dari sumber pembangkitan, penyimpanan, konversi energy dan pemanfaatannya untuk kebutuhan manusia. Sektor kebutuhan utama yang paling besar dalam jumlah untuk masa depan adalah sector kelistrikan dan sector transportasi. Dalam pembangkitan energy beberapa system pembangkitan yang telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan energy didunia. beberapa system yang telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan energy didunia adalah pembangkit listrik tenaga air(PLTA), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit litrik tenaga uap dan gas (PLTU, PLTG), pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkit listrik tenaga angin/bayu(PLTB), pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL), dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
1.Energi yang dapat diperbaharui / Renewable Energy
JAM BERTENAGA AIR |
Energiterbaru adalah energy yang jika digunakan masih bias diperbaharui lagi atau tidak akan habis seperti angin , air , matahari . Energi terbaru sangatlah ramah lingkungan atau Go Green maka dari itu banyak orang yang telah menggunakan energy tersebut . Energi yang dapat diperbaharui tersebut juga tidak memberikan dampak pemanasan global.
2.Energi Matahari / Surya / solar
TENAGA SURYA DAN ANGIN |
EnergiMatahari telah banyak digunakan untuk pengembangan potensi di daerah equator, dimana durasi matahari jauh lebih panjang dibandingkan dengan daerah sub tropis dimana teknologi ini ditemukan. Energi Matahari ini telah digunakan sebagai Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS), pompa air tenaga surya, sular home system, solar light system dan lain-lain.
3. Energi Angin / Wind Turbine /Wind Mill
Energi Angin adalah energy masa mendatang yang tidak akan mungkin habis. Angin adalah energy murah yang tersedia dimana-mana siang maupun malam hari.
4. Energi Sungai PLTMH / Micro Hydro Power
Tenaga Air memberikan listrik yang lebih konstatnt daripada energy angin maupun energy surya . Keluaran listriknya lebih bias diandalkan dan biasanya menghasilnya tegangan siap pakai.
5. Energi laut (Ombak/gelombang/Arus)
Energi Laut yang akan mempunyai masa depan yang paling diandalkan terutama untuk Negara-negara kepulauan (Seperti Indonesia hehehe). Energi Laut terbagi dalam beberapa kategori yaitu : ombak pantai, gelombang laut, dan arus laut.
6.Energi Bio Gas
PROSES BIOGAS |
Biogasadalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobic atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya kotoran manusia dan hewan , limbah domestik (rumah tangga ), sambah biodegradable atau setiap limbah organic yang biodegradable dalam kondisi aneorobik . Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.
7.Energi Bio Fuel
Biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organic. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel adalah pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga , limbah indrusti dan pertanian ). Fermentasi limbah basah (Seperti kotoran hewan ) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester dan energy dari hutan.
8.Energi Fuel Cell / Sel Bahan Bakar
Fuel Cell atau Sel Bahan Bakar adalah sebuah alat elktrokimia yang mirip dengan baterai, tetapi berbeda karena Fuel Cell dirancang untuk dapat diisi terus reaktannya yang terkonsumsi, yaitu Fuel Cell memproduksi listrik dari penyediaan bahan bakar hydrogen dan oksigen dari luar.
9.Energi Sampah / PLTSA
Energi Sampah adalah energy yang tidak mungkin habis sepanjang masa, namun tidak termasuk energy yang dapat diperbaharui. sampah dan mengambil energy panasnya lebih menguntungkan dibandingkan membuangnya ke TPA yang memakan biaya pengangkutan yang tidak dapat dikatakan murah. Panas yang dihasilkan dari pembakaran sampah di Kota dapat menghasilkan listrik yang cukup besar untuk kepentingan masyrakat.
10.Energi Nuklir / PLTN
MOBIL BERTENAGA LISTRIK |
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah stasiun pembangkit listrik thermal dimana panas yang dihasilkan diperoleh dari suatu atau lebih reactor nuklir pembangkit listrik. Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe.
11. Energi Bank / Battery Bank
ENERGI BATERAI |
Energybank adalah energy yang difungsikan sebagai energy penyimpanan energy . Battery juga merupakan media penyimpanan energy dalam bentuk listrik yang sangat praktis dan bisa dibawa kemana-kemana dan ini sangat jelas lebih simple dan hemat tempat
Kumpulan Artikel
Rubrik ini adalah kumpulan artikel tentang energi yang di-upload oleh para member kami. Semoga bermanfaat bagi pengunjung yang ingin: mencari kumpulan referensi tentang energi, mengetahui seluk beluk tentang energi terbarukan secara khusus, mengaplikasikan energi terbarukan dilingkungannya.
Teknologi energi adalah teknologi yang terkait dengan bidang-bidang mulai dari sumber, pembangkitan, penyimpanan, konversi -energi dan pemanfaatannya untuk kebutuhan manusia. Sektor kebutuhan utama yang paling besar dalam jumlah untuk massa mendatang adalah sektor kelistrikan dan sektor transportasi. Sumber energi dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu energi terbarukan dan energi tak terbarukan. Dalam pembangkitan energi beberapa sistem pembangkitan yang telah digunakan untk memenuhi kebutuhan energi didunia, seperti: pembangkit listrik tenaga air /PLTA, pembangkit listrik tenaga surya/PLTS, pembangkit listrik tenaga uap dan gas/PLTU,PLTG, pembangkit listrik panas bumi/PLTP, pembangkit listrik tenaga angin/bayu/PLTB, pembangkit listrik tenaga gelombang laut/PLTGL, dan pembangkit listrik tenaga nuklir/PLTN. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
| |||||||||||
Energi Panas Bumi
Energi panas bumi (atau energi geothermal) adalah sumber energi yang relatif ramah lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi. Air yang dipompa ke dalam bumi oleh manusia atau sebab-sebab alami (hujan) dikumpulkan ke permukaan bumi dalam bentuk uap, yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin-turbin untuk memproduksi listrik. Biaya eksplorasi dan juga biaya modal pembangkit listrik geotermal lebih tinggi dibandinkan pembangkit-pembangkit listrik lain yang menggunakan bahan bakar fosil. Namun, setelah mulai beroperasi, biaaya produksinya rendah dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Di samping menghasilkan listrik, energi geotermal juga bisa digunakan untuk pompa pemanas, alat mandi, pemanas ruangan, rumah kaca untuk tanaman, dan proses-proses industri.
Tabel di bawah mendaftarkan lima negara yang paling banyak menghasilkan listrik menggunakan energigeothermal:
Di beberapa tahun terakhir, pasar untuk tenaga geothermal meningkat tajam, terutama di pasar-pasar negara berkembang karena - akibat pertumbuhan ekonomi - semakin banyak komunitas-komunitas di pedesaan berpenghasilan rendah yang mendapat akses ke jaringan listrik. Banyak pemerintah juga makin meningkatkan fokus untuk mengurangi kebergantungan pada bahan bakar fosil yang mahal dan tidak ramah lingkungan.
Indonesia adalah salah satu dari negara-negara berkembang ini yang meghadapi perningkatan permintaan listrik sebanyak 10% setiap tahunnya (terutama di pulau-pulau di luar Jawa) dan karena itu negara ini membutuhkan tambahan kapasitas untuk menghasilkan listrik sekitar 6 Giga Watt per tahun. Rasio kelistrikan Indonesia - yaitu persentase rumah tangga Indonesia yang terhubung dengan jaringan listrik - sekitar 80,38% pada akhir 2013, mengimplikasikan bahwa masih ada sekitar 50 juta penduduk Indonesia yang tidak memiliki akses listrik. Pemerintah Indonesia memiliki harapan-harapan tinggi untuk energigeothermal. Indonesia memiliki cadangan-cadangan geothermal terbesar di dunia, karena itu Pemerintah bertujuan meningkatkan peran energi geothermal sebagai penghasil listrik. Karena permintaan energi meningkat tajam di Indonesia (negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara) - karena pertambahan penduduk dikombinasikan dengan ekspansi struktural ekonomi menyebabkan semakin bertambahnya jumlah kalangan menengah dan juga pertumbuhan industrialisasi dan investasi-investasi baru - Pemerintah, baru-baru ini, telah melakukan usaha-usaha untuk mempermudah investasi dalam ekspansigeothermal setelah selama ini cenderung mengabaikan sektor ini. Di masa lalu keadaannya terbalik, pemerintah bergantung pada batu bara, gas bumi, dan minyak mentah untuk menjadi bahan bakar pembangkit-pembangkit listrik. Sejalan dengan masa lalu ini, pemerintah juga telah mengabaikan potensi sumber-sumber energi terbarukan yang lain (seperti energi hidroelektrik, tenaga surya, biofuel dan biomass). Pihak swasta juga kurang berminat untuk berinvesatasi di sumber-sumber energi terbarukan di Indonesia karena iklim investasi negara ini yang rumit (birokrasi yang buruk, korupsi, kurangnya infrastruktur yang layak, dan kurangnya kepastian hukum). Terlebih lagi, berlimpahnya batu bara yang murah di Indonesia membuat investasi dalam energi yang terbarukan kurang menarik.
ENERGI GEOTHERMAL DI INDONESIA
Produksi dan Konsumsi Energi Geothermal
Sekitar 40% cadangan energi geothermal dunia terletak di bawah tanah Indonesia, maka negara ini diperkirakan memiliki cadangan-cadangan energi geotermal terbesar di dunia dan karena itu memiliki potensi tinggi untuk sumber energi terbarukan. Namun, sebagian besar dari potensi ini belum digunakan. Saat ini, Indonesia hanya menggunakan 4-5% dari kapasitas geothermalnya.
Faktor utama yang menghalangi investasi pengembangan geothermal di Indonesia adalah hukum di Indonesia sendiri. Dulu aktivitas geothermal didefinisikan sebagai aktivitas pertambangan (Undang-Undang No. 27/2003) yang mengimplikasikan bahwa hal ini dilarang untuk dilaksanakan di wilayah hutan lindung dan area konservasi (Undang-Undang No. 41/1999), walaupun faktanya aktivitas-aktivitas tambang geothermal hanya memberikan dampak kecil pada lingkungan (dibandingkan aktivitas-aktivitas pertambangan yang lain). Namun, sekitar 80% dari cadangan geothermal Indonesia terletak di hutan lindung dan area konservasi, oleh karena itu mustahil untuk memanfaatkan potensi ini. Pada Agustus 2014, waktu periode kedua administrasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hampir selesai, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia mengesahkan Undang-Undang Geothermal No. 21/2014 (menggantikan Undang-Undang No. 27/2003) yang memisahkan geotermal dari aktivitas-aktivitas pertambangan yang lain dan karena itu membuka jalan untuk eksplorasi geothermal di wilayah hutan lindung dan area konservasi. Pengesahan Undang-Undang ini adalah gebrakan yang penting. Namun, pada saat tulisan ini dibuat (Desember 2014), Undang-Undang baru ini masih perlu diatur pelaksanaannya dengan peraturan-peraturan kementerian yang lain.
Pemerintah Indonesia juga telah melaksanakan berbagai upaya lain untuk membuat investasi energi panas bumi lebih menarik. Geothermal Fund Facility (GFF) menyediakan dukungan untuk memitigasi resiko-resiko dan menyediakan informasi mengenai biaya pengembangan awal geothermal yang relatif tinggi.
Halangan lain di Indonesia adalah tarif listrik yang tidak kompetitif. Melalui subsidi pemerintah, tarif listrik menjadi murah. Selain itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki monopoli distribusi listrik di Indonesia dan karena itu energi listrik dari produsen-produsen independen harus dijual kepada PLN. Namun, di Juni 2014, Pemerintah Indonesia mengumumkan akan membuat harga pembelian (dibayar oleh PLN) menjadi lebih menarik melalui kebijakan tarif feed-in yang baru.
Terakhir, eksplorasi geothermal di Indonesia dihalangi oleh keadaan infrastruktur yang buruk di wilayah-wilayah terpencil, perlawanan masyarakat lokal pada proyek-proyek ini, dan juga birokrasi yang buruk (prosedur perizinan yang panjang dan mahal yang melibatkan pemerintah pusat provinsi, dan kabupaten).
Cadangan energi panas bumi yang terbesar terletak di wilayah barat Indonesia dimana ada permintaan energi yang paling tinggi: Sumatra, Jawa dan Bali. Sulawesi Utara adalah provinsi yang paling maju dalam penggunaan geotermal untuk energi listrik: sekitar 40% dari pasokan listriknya didapat dari energigeothermal.
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal Sarulla di Sumatra Utara
Diperlukan waktu lebih dari dua dekade untuk memulai pembangunan Pembangkit Listrik TenagaGeothermal Sarulla di Sumatra Utara (Kabupaten Tapanuli Utara) yang didesain untuk menjadi pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di dunia dengan total kapasitas bersih 330 Mega Watt yang terjamin untuk periode 30 tahun (cukup untuk menyediakan listrik pada 330.000 rumah). Setelah tertunda karena birokrasi yang buruk dan kurangnya sumber pembiayaan, proses pembangunan proyek ini (yang membutuhkan investasi 1,6 milyar dollar AS) akhirnya mulai dilaksanakan pada Juni 2014. Pembangkit listrik ini direncanakan untuk mulai beroperasi pada 2016 dan akan beroperasi penuh di 2018. Total biaya 1,17 milyar dollar AS dikumpulkan melalui pinjaman-pinjaman dari enam peminjam komersil (Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, ING Bank NV, Societe Generale, Sumitomo Mitsui Banking Corportation, Mizuho Bank Ltd dan National Australia Bank), serta Asian Development Bank (ADB) dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Proyek Sarulla dipimpin oleh konsorsium yang terdiri dari Medco Power Indonesia (37.5%), Itochu Corporation (25%), Kyushu Electric Power Company (25%) dan Ormat International (12.5%).
Pembangkit Listrik Sarulla akan menggantikan Pembangkit Listrik Panas Bumi Wayang Windu (milik Star Energy) sebagai pembangkit listrik tenaga geotermal terbesar di Indonesia. Pembangkit Listrik Wayang Windu, terletak di wilayah selatan Bandung (Jawa Barat), memiliki kapasitas total 227 Mega Watt.
Pengembangan Pembangkit Listrik Panas Bumi Sarulla adalah langkah penting untuk meningkatkan peran sumber energi terbarukan dalam memenuhi kebutuhan listrik negara, untuk menggunakan potensi tenagageothermal yang luar biasa besar, dan untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat dari negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
|
EmoticonEmoticon